- mengetahui cara kerja pompa,
- mengetahui kelebihan dan kekurangan pompa dan
kompresor,
- memilih jenis pompa dan kompresor.
- menentukan tenaga pemompaan, karakteristik
pompa, power pompa, NPSH, kavitasi, Putaran kritis,
- Pemilihan
pompa secara kuantitatif, ,
- merancang
pompa
Pompa : adalah pesawat
pengangkut zat cair atau alat pembangkit energi pada aliran zat cair.
Dengan adanya pompa berarti sistem
aliran zat cair menerima energi (-W) dari sistem lingkungan. Energi
yang diterima zat cair digunakan untuk mengganti tenaga yang hilang karena
gesekan antara zat cair yang mengalir dengan dinding pipa (F), dan/atau untuk
menaikkan kecepatan aliran (
), dan/atau
untuk menaikkan tekanan (
), dan/atau untuk melawan ketinggian (
).
Secara matematis
hubungan tersebut dapat dituliskan dalam bentuk persamaan sebagai berikut:
-W = (
) + (
) + (
)+F (1)
Persamaan (1)
dikenal dengan persamaan Bernoully.
Masing-masing kelompok mempunyai dimensi panjang dan sering disebut dengan head.
Pembahasan lebih lanjut tentang pompa akan
dikelompokkan menjadi dua bagian. Bagian pertama berisikan bahasan secara
KUALITATIF yang akan membahas prinsip kerja pompa yang dilengkapi dengan
gambar, kegunaan, kelebihan, kekurangn, karakteristik aliran, detail secara
konstruksi, dan gangguan yang mungkin terjadi serta kemungkinan penyebabnya.
Bahasan ini diharapkan dapat memberikan bekal pengetahuan dalam memilih jenis
pompa yang sesuai, mengoperasikan dengan benar, merawat dan mungkin
memperbaiki. Bagian kedua bersisikan bahasan secara KUANTITATIF yang akan
membahas perhitungan kapasitas pompa, head, power dan efesiensi. Dari bahasan
ini diharapkan dapat ditentukan spesifikasi pompa yang dapat melakukan tugas
yang ditentukan dan mempunyai efisiensi tinggi.
BAHASAN SECARA KUALITATIF
Berdasarkan prinsip kerjanya banyak sekali jenis
pompa yang digunakan di industri kimia, tetapi pada pembahasan ini dibatasi
untuk jenis-jenis yang banyak digunakan
(populer). Pompa yang akan dibahas dikelompokkan menjadi dua yaitu:






I. POMPA DESAK (Positive displacement)
Pompa desak gerak berputar (Rotary
pumps)
Pompa desak gerak
bolak-balik (Reciprocating pumps)
II. POMPA PUSINGAN (CENTRIFUGAL PUMPS)
I. POMPA DESAK
Perpindahan zat cair dalam pompa
desak didasarkan pada pembesaran (kerja isap) dan kemudian pengecilan (kerja kempa)
kembali ruang dalam rumah pompa.
Kecepatan aliran volum (kapasitas) pada
pompa desak berbanding lurus dengan jumlah pembesaran dan pengecilan
ruang dalam rumah pompa tiap satuan waktu.
Kapasitas pompa desak secara umum dapat dikatakan
tidak dipengaruhi oleh tekanan yang dibangkitkan (head) dalam pompa. Jadi
dapat disimpulkan bahwa kenaikkan tekanan (head) yang dapat dicapai secara
maksimum pada pompa desak tidak tergantung pada jumlah pembesaran dan
pengecilan ruang dalam rumah pompa tiap satuan waktu.
Pada tekanan
yang tinggi ada kemungkinan kapasitas sedikit berkurang hal ini kemungkinan
disebabkan adanya kebocoran.
I.1. POMPA DESAK
GERAK BERPUTAR (rotary pumps)
Komponen pompa ini secara garis besar terdiri sebuah
rumah pompa dengan sambungan saluran isap (suction) dan sambungan saluran kempa
(discharge) dan didalam rumah pompa tersebut terdapat komponen yang
berputar, yang dapat berupa roda gigi
(gear pumps), atau silinder dengan sudu-sudu (sliding-vane pumps), atau ulir
(screw pumps).
Secara umum
prinsip kerja rotary pumps adalah sebagai berikut. Berputarnya elemen dalam
rumah pompa menyebabkan penurunan tekanan pada saluran isap, sehingga terjadi
aliran cairan dari sumber masuk ke rumah pompa. Cairan tersebut akan mengisi
ruang kosong yang ditimbulkan oleh elemen-elemen yang berputar dalam rumah
pompa tersebut, cairan terperangkap dan ikut berputar. Pada saluran
kempa terjadi pengecilan rongga, sehingga cairan terkempakan ke luar. Untuk
memperjelas hal ini akan dibahas satu-persatu jenis-jenis pompa yang termasuk
jenis rotary pumps.
I.1.A. POMPA
RODA GIGI (GEAR PUMP)
Cara kerja
Ketika roda gigi berputar, terjadi penurunan
tekanan pada rumah pompa sehingga cairan mengalir dan mengisi rongga gigi.
Cairan yang terperangkap dalam rongga gigi terbawa berputar kemudian dikempakan
dalam saluran pengeluaran, karena pada bagian ini terjadi pengecilan rongga
gigi

|
Gambar
1. Skema prinsip kerja pompa roda gigi
dengan penggigian luar (external gear pump)
|
Kegunaan
Saran umum untuk penggunaan gear pumps yaitu:
Untuk mencegah terjadinya kemacetan dan aus saat pompa digunakan maka zat cair
yang dipompa tidak boleh mengandung padatan dan tidak bersifat korosif.
Pompa dengan penggigian luar banyak digunakan untuk memompa
minyak pelumas atau cairan lain yang mempunyai sifat pelumasan yang baik.
Pompa dengan
penggigian dalam dapat digunakan untuk memompa zat cair yang mempunyai
kekentalan (viskositas) tinggi, seperti tetes, sirop, dan cat.
![]() |
Gambar
2. Potongan pompa roda gigi dengan
penggigian luar (external gear pump)
|
![]() |
Gambar
3. Skema prinsip kerja pompa roda gigi
dengan penggigian dalam
|
I.1.B. POMPA LOBE (LOBE PUMP)
Cara
kerja
Cara kerja pompa
lobe pada prinsipnya sama dengan cara kerja pompa roda gigi dengan penggigian
luar. Pompa jenis ini ada yang mempunyai dua rotor lobe atau tiga rotor lobe.
Kegunaan
Pompa lobe dapat
digunakan untuk memompa cairan yang kental (viskositasnya tinggi) dan
mengandung padatan. Pemilihan
dua rotor lobe atau tiga rotor lobe didasarkan atas ukuran padatan yang
terkandung dalam cairan, kekentalan cairan, dan kontinyuitas aliran. Dua rotor
lobe cocok digunakan untuk cairan kental, ukuran padatan yang relatif kasar
dengan kontinyuitas kecepatan aliran yang tidak halus.
![]() |
Gambar 4.
Cara kerja pompa lobe
|
I.1.B.
POMPA DINDING (SLIDING-VANE PUMP)
Cara kerja
Pompa berporos tunggal yang di dalam rumah pompa berisi
sebuah rotor berbentuk silinder yang mempunyai alur-alur lurus pada kelilingnya.
ke dalam alur-alur ini dimasukkan sudu-sudu lurus yang menempel pada dinding
dalam rumah pompa dan dapat berputar secara radial dengan mudah. Rotor ini
dipasang asimetri dalam rumah pompa.
Ketika rotor berputar tekanan dalam rumah pompa turun sehingga terjadi
kerja isap dan pada saluran pemasukkan terjadi pembesaran ruang kosong,
sehingga cairan dapat mengalir dari sumber dan mengisi rongga kosong dalam
rumah pompa. Pada tempat pengeluaran terjadi pengecilan ruang kosong
sehingga pada tempat ini terjadi kerja kempa. Dengan cara ini secara
berturut-turut terjadi kerja isap dan kerja kempa.
Kegunaan
Pompa dinding
vane dapat digunakan sebagai pompa vakum.
![]() |
Gambar 5. Skema
prinsip kerja pompa sliding vane
|
I.1.C. POMPA ULIR (SCREW PUMP)
Cara kerja
Oleh
gerak putar poros ulir zat cair mengalir dalam arah aksial. Pompa jenis ini hanya dapat digunakan untuk tekanan pada
saluran kempa lebih rendah dari tekanan pada saluran isap dan bila zat
cair yang dipompa mempunyai kekentalan tinggi. Pada keadaan kering pompa ini
tidak dapat mengisap sendiri, sehingga sebelum digunakan pompa ini harus terisi
cairan yang akan dipompa (dipancing).
Kegunaan
Sama halnya
dengan pompa roda gigi, pompa ulir ini cocok untuk memompa zat cair yang bersih
dan mempunyai sifat pelumasan yang baik.
Secara umum
pompa rotary mempunyai kecepatan aliran volum yang konstan asal kecepatan
putarannya dapat dipertahankan tetap. Selain itu alirannya lebih teratur (tidak
terlalu pulsatif). Hal ini sangat berbeda dengan pompa reprocating
(bandingkanlah setelah pembahasan pompa reprocating). Pompa rotary
cocok untuk operasi pada kisaran tekanan sedang dan untuk kisaran kapasitas
dari kecil sampai sedang (lihat gambar pemilihan jenis pompa berdasarkan
karanteristiknya)
![]() |
Gambar 6. Skema
prinsip kerja pompa ulir berporos tunggal
|
![]() |
Gambar 7. Skema
prinsip kerja pompa ulir berporos ganda (double screw pump)
|
![]() |
Gambar 8. Potongan pompa ulir berporos ganda
|
![]() |
Gambar 9.
Potongan ‘traveling cavity pump’ salah satu jenis pompa ulir
|
Karakteristik pompa desak gerak berputar
Hubungan
antara tekanan yang dibangkitkan (head) dan kecepatan aliran volum (kapasitas)
sering disebut dengan karakteristik pompa. Seperti yang telah disebutkan di
depan bahwa kapasitas pompa desak tidak dipengaruhi oleh tekanan yang
dibangkitkan. Salah satu contoh karakteristik pompa rotary yaitu pompa roda
gigi dengan penggigian luar, disajikan pada Gambar 10.
![]() |
Gambar 10.
Karekteristik pompa roda gigi penggigian luar
|
Mesin penggerak pompa rotary
Mesin penggerak pompa rotary yang paling
banyak dijumpai adalah motor listrik dan mesin uap.
Detail secara konstruktif pompa roda gigi
Seperti telah dijelaskan di depan bahwa aliran volum pompa
roda gigi sebanding dengan jumlah putaran. Akan tetapi jumlah putaran tidak
boleh ditingkatkan secara sembarangan. Karena zat cair harus harus mandapatkan
cukup waktu untuk mengisi rongga-rongga kosong di sisi isap sampai penuh. Bila
jumlah putaran terlalu tinggi maka rongga-rongga tidak terisi sampai penuh,
dengan demikian maksud memperbesar aliran volum tidak tercapai. Makin kental
zat cair yang dipompa, makin sukar zat cair itu mengalir dan makin banyak waktu
yang diperlukan untuk mengisi rongga-rongga gigi, jadi harus makin rendah
pulajumlah putaran persatuan waktu yang digunakan.
Bila
ditijau secara sekilas pompa roda gigi dapat dengan mudah dirubah arah
alirannya. Akan tetapi tidak demikian kenyataannya, ada beberapa alasan yang
mendasari hal ini.
1.
Peralihan dari bagian kempa ke bagian
isap untuk pompa roda gigi terletak pada garis sumbu Y-Y (Gambar 11). Pada
penggigian roda yang banyak digunakan sebuah gigi mengisi rongga gigi dari roda
yang terletak berhadapan, sedikit sebelum gigi tersebut melewati garis sumbu
Y-Y. Pada keadaan ini sisa sedikit cairan yang masih
terdapat dalam rongga gigi, ketika roda berputar lebih lanjut, tidak dapat
mengalir dan akan berada pada pada tekanan yang sangat tinggi sehingga dapat
menimbulkan gaya yang sangat besar. Untuk menghindari keadaan ini terjadi maka
sedikit disebelah kanan garis sumbu Y-Y (sisi kempa) dibuat lubang pelepas yang kecil (Gambar 11), sehingga sisa cairan
dapat mengalir keluar. Jika arah putar dibalik, maka tempat lubang pelepas
tersebut akan berada di sebelah garis sumbu Y-Y yang keliru.
2.
Kadang-kadang bantalan pompa dilumasi
oleh zat cair yang dipompa dari sisi kempa. Bila arah putaran dibalik, maka
bantalan tidak mendapatkan pelumasan dengan baik. Masih banyak alasan-alasan
lain yang menyebabkan pompa roda gigi tidak dapat dirubah arah alirannya dengan
mudah.
Pada sebuah pompa roda gigi kadang-kadang dipergunakan sebuah
katup limpah yang diperlengkapi dengan pegas guna melindungi pompa dan/atau
sistem saluran terhadap tekanan tinggi. Bila takanan pompa menjadi
terlampau tinggi, katup membuka dan terjadilah hubungan antara sisi isap dan
sisi kempa, sehingga tekanan tidak dapat meningkat lebih lanjut.
![]() |
Gambar 11.
Pompa roda gigi dengan lubang pelepas pada satu sisi
sehingga
arah putar tidak dapat dibalik
|
I.2. POMPA DESAK
GERAK BOLAK-BALIK (Reciprocating pumps)
Pada pompa desak gerak bolak-balik, gerak
putar dari mesin penggerak diubah menjadi gerak bolak-balik dari torak
(piston), atau plunyer (plunger), atau membran yang terdapat dalam rumah pompa.
Pompa desak gerak bolak-balik dapat digolongkan dalam tiga jenis yaitu: pompa
torak, pompa plunyer, dan pompa membran.
I.2.1. POMPA
TORAK
Pompa torak merupakan pompa yang banyak
digunakan dalam kelompok pompa desak gerak bolak-balik. Menurut cara kerjanya
pompa torak dapat dikelompokkan dalam kerja tunggal dan kerja ganda. Sedangkan
menurut jumlah silinder yang digunakan, dapat dikelompokkan dalam pompa torak
sinder tunggal dan pompa torak silinder banyak.
Cara kerja
Untuk pompa torak kerja tunggal
dan silinder tunggal, aliran cairan terjadi sebagai berikut. Bila batang torak
dan torak bergerak ke atas, zat cair akan terisap oleh katup isap
Cara kerja pompa torak kerja
ganda pada prinsipnya sama dengan cara kerja pompa torak kerja tunggal, tetapi
pada pompa torak kerja ganda terdapat dua katup isap dan dua katup kempa yang
masing-masing bekerja secara bergantian. Sehingga pada saat yang sama terjadi
kerja isap dan kerja kempa. Karena itu aliran zat cair menjadi relatif lebih
teratur.
Untuk memperoleh kecepatan
aliran zat cair yang lebih konstan dapat digunakan pompa torak kerja ganda
dengan silinder banyak.
![]() |
Gambar 12. Skema prinsip kerja pompa torak kerja
tunggal silinder tunggal
|
![]() |
Gambar 13. Skema
prinsip kerja pompa torak kerja ganda silinder tunggal
|
![]() |
Gambar 14.
Potongan pompa torak kerja ganda silinder tunggal
|
![]() |
Gambar 15. Aliran zat cair pompa torak kerja tunggal
silinder tunggal
|
![]() |
Gambar 16. Aliran
zat cair pompa torak kerja ganda silinder tunggal
|
![]() |
Gambar 17. Aliran
zat cair pompa torak kerja ganda dengan tiga silinder
|
Kegunaan
Pompa torak cocok digunakan untuk pekerjaan
pemompaan dengan daya isap (suction head) yang tinggi disamping itu pompa torak
dapat digunakan untuk memompa udara dalam kapasitas yang besar.
Detail secara konstruktif pompa torak
Pompa torak terdiri dari komponen-komponen
berikut: 1. torak, 2. silinder, 3. katup, 4. mekanik engkol dan mekanik batang
penggerak, 5. lemari roda gigi, dan 6. satu sungkup udara atau lebih. Bagian
ini masing-masing akan dibahas dengan lebih rinci.
TORAK
Torak mengatur perpindahan tempat zat cair.
Torak terdiri dari sejumlah cakra yang biasanya terbuat dari besi tuang dan
diantaranya dipasang sebuah atau lebih gelang perapat, yang bertugas merapatkan
ruang antara antara torak dan silinder. Gelang perapat dapat berupa manset atau
gelang torak.
Kadang-kadang
torak pada penggunaannya tidak diperlengkapi dengan gelang perapat khusus.
Untuk mengurangi rugi bocor biasanya totak dibuat lebih panjang dan
disekelilingnya diberi alur labirin. Oleh karena torak tidak atau hampir tidak
menyinggung silinder maka rugi gesekan tidak besar, sehingga dapat diperoleh
penghematan kerja.
![]() |
Gambar 18.
Manset
|
![]() |
Gambar 19.
Gelang torak dan cara pemasangannya
|
![]() |
Gambar
20. Torak dengan perapat labirin
|
SILINDER
Silinder biasanya dilapisi dengan perunggu
atau lapisan lain yang dapat diganti. Bagian sebelah dalam harus dibuat sebulat
dan selicin mungkin. Sehingga bila aus pelapis silinder dapat diganti dengan
mudah.
KATUP
Katup gunanya untuk membuka dan menutup
lubang pemasukkan dan lubang pengeluaran ke dan dari silinder pada saat yang
tepat dan bekerja secara otomatis karena adanya perbedaan tekanan di atas dan
di bawah katup. Sering kali katup diperlengkapi dengan pegas katup guna menutup
katup menurut cara dan pada saat yang tepat.
MEKANIK
ENGKOL
Mekanik engkol dan mekanik batang penggerak
mengatur supaya gerak putar motor diubah menjadi gerak bolak-balik torak.
LEMARI
RODA GIGI
Jumlah putaran motor diperlambat oleh suatu
transmisi tali. Pada pompa torak yang berjalan lambat, jumlah putaran
cakra-tali yang tinggi diperlambat sampai ke jumlah putaran poros engkol yang
sesuai melalui suatu transmisi roda
gigi. Lemari roda gigi harus diisi minyak sampai ketinggian tertentu. Minyak
tidak hanya mengatur pelumasan roda gigi tetapi juga mengatur pelumasan mekanik
engkol.
SUNGKUP
UDARA
Sungkup udara digunakan agar aliran zat cair
stabil (tetap). Tanpa sungkup udara aliran zat cair sering berubah-ubah hal ini
disebabkan karena kecepatan torak sulit dipertahankan stabil. Ada dua sungkup
udara yaitu sungkup udara isap dan sungkup udara kempa. Pada saat langkah kempa
bila ada kenaikkan kecepatan torak sebagian zat cair dikempakan kedalam sungkup
udara kempa. Dengan demikian udara yang ada didalam sungkup terdesak sehingga
tekanannya meningkat, bila kecepatan torak turun kembali maka air dapat
mengalir keluar dari sungkup udara dengan sendirinya. Jika pompa sudah
beroperasi pada waktu yang cukup lama ada kemungkinan pompa berbunyi gaduh, hal
ini disebabkan karena udara sebagian besar telah hilang dari sungkup udara.
Pada saat seperti ini perlu dilakukan penambahan udara ke dalam sungkup dengan
cara membiarkan sebentar pompa menghisap udara atau mengeluarkan air dari dalam
sungkup.
I.2.2.
POMPA PLUNYER (PLUNGER PUMP)
Cara kerja
Prinsip kerja pompa plunyer sama dengan
prinsip kerja pompa torak, tetapi torak diganti dengan plunyer.
Kegunaan
Pompa plunyer pada umumnya digunakan untuk
aliran volum (kapasitas) yang kecil tetapi tekanan yang dapat dicapai lebih
tinggi dari pada yang dapat dicapai dengan pompa torak. Pompa plunyer banyak digunakan
untuk pompa bahan bakar motor diesel.
![]() |
Gambar 21. Prinsip kerja pompa plunyer
|
|
![]() |
Gambar
22. Pompa plunyer dengan penggerak uap (steam-driven tanden duplex plunger pump)
|
I.2.3. POMPA MEMBRAN
![]() |
Gambar 23. Prinsip kerja pompa
membran
|
Cara kerja
Pada pompa
ini, pembesaran dan pengecilan ruang dalam rumah pompa disebabkan oleh membran
yang kenyal. Seperti halnya pompa torak, pompa membran dapat digunakan sebagai
kerja tunggal dan kerja ganda, dan juga memberikan aliran cairan yang
terputus-putus.
Kegunaan
Pompa membran
sering digunakan untuk memompa air kotor (pompa kepala kucing) dan dapat
digunakan untuk pompa bahan bakar.
Mesin penggerak pompa desak gerak bolak-balik
Pompa desak
gerak bolak-balik digerakkan oleh motor listrik atau mesin uap, yang dilengkapi
dengan tali atau rantai yang menghubungkan antara motor penggerak dengan roda
gigi dan poros engkol untuk merubah kerja putar menjadi kerja bolak-balik.
Karakteristik pompa desak gerak bolak-balik
Seperti halnya
karakteristik pompa desak gerak berputar, kapasitas pompa desak gerak
bolak-balik tidak dipengaruhi oleh tekanan yang dibangkitkan.
II.POMPA SENTRIFUGAL (CENTRIFUGAL PUMPS)
Pada kelompok
pompa sentrifugal ini akan dibicarakan berperapa jenis pompa yang merupakan
modifikasi dari pompa sentrifugal ini yaitu 1. pompa sentrifugal itu sendiri,
2. pompa sentrifugal baling-baling, 3. pompa baling-baling, dan 4. pompa aliran
pusar.
II.1. POMPA SENTRIFUGAL
(RADIAL FLOW PUMP)
Cara kerja
Dalam
bentuknya yang sederhana, pompa sentrifugal terdiri dari dari sebuah kipas yang
berputar dalam rumah pompa. Rumah pompa mempunyai dua saluran yaitu saluran
isap dan saluran kempa. Terhadap arah putaran biasanya sudu-sudu kipas
dibengkokkan ke belakang. Sebelum pompa dijalankan rumah pompa dan saluran isap
harus terisi zat cair, untuk menjaga agar zat cair tidak mengalir dari saluran
isap dan rumah pompa kembali ke sumber biasanya dibagian bawah saluran isap
dipasang katup kaki.
Bila kipas berputar dengan cepat, maka sudu-sudu kipas
memberikan gerak berputar kepada zat cair yang berada di dalam rumah pompa.
Gaya sentrifugal yang terjadi mendorong zat cair ke
bagian keliling sebuah luar kipas dan terkempakan keluar.
Karena itu pada lubang saluran masuk ke dalam kipas di
dalam rumah pompa timbul ruang kosong sehingga tekanannya turun (hampa
udara). Oleh sebab itu cairan dapat
terdorong masuk ke dalam rumah pompa atau terjadi kerja isap.
Pada keliling sebelah luar kipas, zat cair mengalir
dalam rumah pompa dengan tekanan dan kecepatan tertentu. Zat cair mengalir
sedemikian rupa dalam aliran yang tidak terputus-putus dari saluran isap
melalui pompa ke saluran kempa.
![]() |
Gambar 24. Skema prinsip kerja dan arah aliran dalam pompa sentrifugal
|
Pompa
sentrifugal jauh lebih banyak digunakan (lebih populer) dari pada pompa desak.
Karena bila dibandingkan pompa desak pompa sentrifugal mempunyai beberapa
kelebihan disamping kekurangan yang ada. Walaupun demikian untuk
keperluan-keperluan tertentu tetap diperlukan pompa desak. Adapun kelebihan dan
kekurangan yang dimililki pompa sentrifugal adalah sebagai berikut:
Kelebihan
1. Pada aliran volum yang sama harga
pembelian lebih murah.
2. Tidak banyak bagian yang bergerak
(tidak ada katup) sehingga biaya perawatannya rendah.
3. Lebih sedikit memerlukan tempat.
4. Jumlah putaran tinggi sehingga
memungkinkan digerakkan langsung oleh motor listrik atau turbin.
5. Jalannya tenang sehingga fondasi
dapat dibuat ringan.
6. Bila konstruksi disesuaikan dapat
digunakan untuk memompa cairan yang mengandung kotoran atau padatan.
7. Aliran zat cair yang diperoleh tidak
terputus-putus.
Kekurangan
1. Randemen rendah terutama untuk aliran
volum yang kecil dan daya dorong yang tinggi.
2.
Dalam pelaksanaan normal tidak dapat
menghisap sendiri.
3. Tidak cocok untuk memompa cairan yang
kental, terutama pada aliran volum yang kecil.
Kemampuan head dan kapasitas yang dapat ditimbulkan
oleh pompa jenis ini terbatas, karena pada nilai yang tinggi efisiensi pompa
tersebut akan turun (tidak ekonomis). Bila diperlukan kapasitas atau head yang
tinggi dapat digunakan atau dipilih pompa sentrifugal jenis DOUBLE SUCTION
ATAU MULTISTAGE.
DOUBLE SUCTION
Pompa jenis ini dipilih bila diperlukan kapasitas
pemompaan yang tinggi tetapi head rendah
Cara kerja
Dalam rumah pompa terdapat dua kipas yang dipasang
saling membelakangi (back to back). Pemasukan umpan melalui dua sisi sehingga
pompa ini ekivalen dengan dua buah pompa dengan satu kipas yang bekerja secara
paralel. Kapasitas pompa jenis ini sama dengan jumlah kapasitas masing-masing
kipas. Tetapi head yang dihasilkan sama dengan satu kipas dengan diameter dan
kecepatan putar yang sama.
![]() |
Gambar 25. Pompa
sentrifugal double suction
|
MULTI
STAGE
Pompa jenis ini
dipilih bila diperlukan head pemompaan yang tinggi dimana single stage pump
tidak ekonomis. Pompa ini mampu beroperasi sampai head 3000 psia dan kapasitas
pemompaan sampai 3000 gallon per menit.
Cara
kerja
Dalam pompa terdapat
beberapa buah kipas yang dipasang secara seri dalam satu poros. Total head yang
ditimbulkan oleh pompa jenis ini sama dengan jumlah head yang dihasilkan
masing-masing kipas. Tetapi kapasitasnya sama dengan kapasitas yang melalui
satu buah kipas.
![]() |
Gambar
26. Dua arah aliran dalam pompa
multistage, dengan arah aliran ini gaya aksial
yang
terjadi dapat diabaikan pengaruhnya.
|
Karakteristik
pompa sentrifugal
Pada pompa
sentrifugal head yang dapat dicapai dan kapasitas terdapat hubungan yang tidak
dapat dipisahkan (berbeda dengan pompa desak). Hubungan ini secara umum dapat
dinyatakan sebagai berikut, bila head bertambah besar maka kapsitasnya akan
menurun asal semua data pompa yang lainnya dipertahankan tetap. Karekteristik pompa yang berbeda akan
berbeda pula.
![]() |
Gambar 27.
Contoh karakteristik pompa sentrifugal
|
II.2. POMPA SENTRIFUGAL
BALING-BALING (MIXED FLOW PUMP)
Cara kerja
Pompa sentrifugal baling-baling merupakan peralihan
antara pompa sentrifugal (radial flow pump) dan pompa baling-baling (axial flow
pump). Kipas pompa jenis ini mempunyai sudu yang dibengkokkan dalam tiga
jurusan (tiga dimensi). Adapun cara kerjanya sama dengan pompa sentrifugal.
Kegunaan
Pompa
jenis ini biasanya digunakan untuk aliran volum yang besar tetapi daya
dorongnya rendah.
![]() |
Gambar 28. Skema
prinsip pompa sentrifugal baling-baling
|
|
![]() |
Gambar 29.
Kipas pompa sentrifugal baling-baling (mixed flow)
|
II.3. POMPA BALING-BALING (AXIAL FLOW PUMP)
Cara kerja
Pada pompa
jenis ini zat cair mengalir pada arah axial dan dapat digunakan untuk aliran
horisontal atau vertikal. Pompa jenis ini tidak dapat menghisap sendiri
sehingga dalam pemakaiannya diperlukan pompa vakum kecil untuk mengusir udara
dari rumah pompa. Kadang-kadang pada kipas pompa ini diperlengkapai dengan sudu
yang dapat diatur (disetel) ketika sedang bekerja, sehingga aliran volum atau
daya dorongnya dapat diatur.
Kegunaan
Pompa
baling-baling digunakan untuk aliran volum yang sangat besar pada daya dorong
(tekanan) yang rendah.
![]() |
Gambar
30. Skema prinsip pompa baling-baling
|
|
![]() |
Gambar
31. Kipas pompa baling-baling
|
II.4. POMPA SLURRY
Cara kerja
Pada jenis pompa ini, kipas tidak dipasang
dipusat rumah pompa melainkan di sisi samping. Kipas yang sedang berputar
memberkan energi kepada zat cair yang berada didalam rumah pompa. Gerak rotasi
aliran zat cair sudah mulai pada ujung saluran isap pompa. Karena lubang laluan
zat cair dalam lubang pompa cukup luas sehingga dapat digunakan untuk memompa
cairan yang mengandung padatan dan jarang terjadi penyumbatan. Pompa ini bersifat tidak menghisap
sendiri.
![]() |
Gambar 32.
Pompa slurry
|
Kegunaan
Pompa ini
dapat digunakan intuk memompa cairan yang sangat kotor, untuk memompa luluhan
kertas pada pabrik kertas, dan untuk memompa luluhan makanan dalam industri
bahan makanan.
Detail secara konstruktif pompa sentrifugal
Bagian-bagian
pompa sentrifugal berdasarkan cara pemasangannya atau cara pembongkarannya
dapat dikelompokkan menjadi tiga.
1.
Pompa sentrifugal yang terbagi secara
radial
2.
Pompa sentrifugal yang terbagi secara
aksial
3.
Pompa sentrifugal yang dipasang menurut
cara back pull out
Pompa sentrifugal yang terbagi secara radial
Bagian dari
pompa yang harus dikeluarkan pada waktu
pembongkaran tersusun secara tegak lurus terhadap garis sumbu poros pompa.
Keuntungan
Cara ini
merupakan konstruksi yang murah dan stabil.
Kekurangan
Pada waktu pembongkaran, semua saluran harus
dilepas dan pompa harus dikeluarkan dari fondasi.
![]() |
Gambar 33.
Pompa sentrifugal yang terbagi secara radial
|
Pompa sentrifugal yang terbagi secara aksial
Bagian dari pompa ini yang harus dikeluarkan
pada waktu pembongkaran guna mencapai bagian dalam pompa tersusun sejajar
dengan poros pompa. saluran isap dan saluran kempa terletak pada bagian bawah
dari rumah pompa.
Keuntungan
Setelah pembongkaran rumah pompa dan kap
bantalan, pompa dapat diperiksa
seluruhnya dan bila perlu dapat
dikeluarkan. Sedangkan semua saluran tetap tinggal pada tempatnya.
Kekurangan
Pompa
jenis ini mahal harganya.
![]() |
Gambar
34. Pompa sentrifugal yang terbagi
secara aksial
|
Konstrusi back pull out
Konstruksi ini membutuhkan kopling khusus
pada tiga bagian. Bagian tengah kopling dapat dilepas dari rangkaian
keseluruhan dengan sangat mudah. Panjang bagian kopling dapat dilepas dari
rangkaian keseluruhan dengan sangat mudah. Panjang bagian ini diatur sedemikian
rupa sehingga bagian tersebut dapat dikeluarkan, dudukan bantalan dapat
dikeluarkan lengkap dengan poros dan kipas. Elektro motor dan rumah pompa dapat
tetap tinggal di atas pelat fondasi, saluran tidak perlu dilepas.
Keuntungan
Seluruh bagian
yang dapat berputar dapat dibongkar dengan mudah.
Kekurangan
Pada pemasangan
ini dibutuhkan kopling khusus (kopling spacer)
![]() |
Gambar
35. Kopling spacer dan back pull our
door
|
KIPAS
Bentuk kipas dan sudu kipas yang digunakan harus disesuaikan
dengan jenis zat cair yang dipompa, head dan kapasitas yang diperlukan dan
jumlah putaran. Hal ini perlu diperhatikan agar efisiensi pompa tinggi. Tetapi
pada keadaan tertentu, kadang-kadang pompa dikorbankan atau merupakan prioritas
yang kedua dibandingkan tujuan pemompaannya. Misalnya untuk zat cair yang
mengandung banyak padatan diutamakan dipilih jenis pompa yang mempunyai lubang
laluan yang besar daripada jenis pompa yang memberikan efisiensi yang tinggi.
Pengaruh kipas terhadap karakteristik
pompa
Bentuk, ukuran, jumlah sudu, dan kecepatan putar kipas
mempunyai pengaruh yang besar terhadap karakteristik pompa. Makin tinggi
diameter kipas dan kecepatan putarnya amiin tinggi, maka makin tinggi pula head
yang dapat dicapai. Sedangkan lengkungan sudu berpengaruh relatif sedikit
terhadap head, tetapi sangat berpengaruh terhadap efieinsi pompa tersebut.
Kapasitas pompa sangat dipengaruhi oleh ukuran lubang laluan kipas. Bila
diinginkan kapasitas tertentu, lubang laluan kipas, lubang saluran masuk, dan
lebar sudu harus mempunyai ukuran ayng tepat. Ada beberapa
jenis kipas dalam pompa sentrifugal, antara lain:
Kipas
tertutup
Sudu-sudu
kipas terkurung dalam dinding kipas. Sudu-sudu kipas dapat dilengkungkan satu
atau dua kali. Kipas jenis ini cocok untuk memompa zat cair yang bersih atau
tidak mengandung kotoran.
![]() |
Gambar 36.
Kipas tertutup dengan sudu yang dilengkungkan satu kali
|
|
![]() |
Gambar 37.
Kipas tertutup dengan sudu yang dilengkungkan dua kali
|
Kipas setengah terbuka
Kipas jenis ini sudu pada sisi yang menghadap ke
saluran masuk terbuka. Efisiensi pompa untuk kipas jenis ini lebih rendah
dibandingkan dengan kipas yang tertutup. Pompa dengan jenis kipas ini
dapat digunakan untuk memompa cairan yang mengandung padatan.
![]() |
Gambar 38. Kipas setengah terbuka
|
Kipas terbuka
Kipas jenis ini
sudu-sudunya tampak dari kedua sisi. Efisiensi kipas jenis ini lebih rendah dibandingkan dengan
kipas setengah terbuka.
![]() |
Gambar
39. Kipas terbuka
|
|
![]() |
Gambar 40. Bentuk lain kipas terbuka
|
Kipas jenis
pertama (gambar 39) cocok unuk memompa cairan yang mengandung kotoran.
Sedangkan untuk kipas jenis kedua cocok untuk memompa cairan ayng bersih,
karena pada kipas ini jarak antar sudu kecil dan jarak antara kipas dan dinding
rumah juga sempit.
Kipas
Saluran
Kipas ini
terdiri dari dua atau tiga saluran segi panjang yang dibengkokkan dan semua
saluran berhubungan dengan saluran pemasukkan. Efisiensi kipas jenis ini lebih
tinggi daripada kipas terbuka. Oleh karena lubang laluan saluran besar, maka
kipas jenis ini cocok untuk memompa cairan yang banyak mengandung padatan.
![]() |
Gambar 41.
Kipas saluran
|
SELF-PRIMING PUMPS
Self-priming adalah sifat pompa yang pada keadaan
kering dapat menghisap sendiri. pada dasarnya semua pompa desak (positive
displacement pumps) bersifat self-priming kecuali pompa ulir (screw pumps).
Sedangkan semua jenis pompa sentrifugal pada dasarnya bersifat not
self-priming, kecuali pompa sentrifugal yang telah dimodifikasi bentuk rumah
pompa dan salurannya. Contoh pompa sentrifugal yang self-priming adalah pompa
nagle (nagle pumps).
GANGGUAN YANG MUNGKIN TERJADI PADA
POMPA SENTRIFUGAL DAN KEMUNGKINAN PENYEBABNYA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar